struktur syle dalam css :
h1 {color:read;}
ket : h1 {c(property), {} (declaration), red (value), ; semiclon.
Apabila Anda lupa memberikan tanda titik koma, maka style tersebut tidak akan
dijalankan oleh browser.
Mungkin Anda bertanya, bagaimana jika kita akan membuat style untuk beberapa elemen
yang berbeda namun stylenya sama? Misalkan kita akan membuat style untuk elemen h1,
h2, h3 namun memiliki style yang sama. Berikut ini adalah sintaksnya:
h1, h2, h3 { properti1 : value1;
properti2 : value2;
properti3 : value3;
.
.
.
}
sumber: blog.rosihanari.net
h1 {color:read;}
ket : h1 {c(property), {} (declaration), red (value), ; semiclon.
Selector digunakan untuk menentukan pada elemen apa style tersebut diterapkan.
Selector dapat berupa nama id elemen atau nama class. Bagian deklarasi menerangkan style yang akan dibuat. Bagian ini terdiri dari properti dan value. Properti dapat diisi dengan jenis warna, ukuran, perataan margin dll, sedangkan value diisi dengan nilai dari propertinya, misalnya red untuk warna dll. Setiap akhir penulisan properti dan value harus diakhiri dengan tanda titik koma (semicolon). Tanda ini juga digunakan sebagai
pemisah antar satu properti dengan properti lain.
h1 {color; red;
background;yellow;)
dijalankan oleh browser.
Mungkin Anda bertanya, bagaimana jika kita akan membuat style untuk beberapa elemen
yang berbeda namun stylenya sama? Misalkan kita akan membuat style untuk elemen h1,
h2, h3 namun memiliki style yang sama. Berikut ini adalah sintaksnya:
h1, h2, h3 { properti1 : value1;
properti2 : value2;
properti3 : value3;
.
.
.
}
sumber: blog.rosihanari.net
oleh fsakti
FASANA IT | Tutorial Computer
Updated at :
16.34
Anda suka artikel di atas ???
Klik salah satu atau ketiga tombol di bawah ini :
Klik salah satu atau ketiga tombol di bawah ini :
0 komentar:
Posting Komentar